Disamping rumahku tinggal keluaraga yg sederhana dengan seorang putri yg masih duduk dibangku sekolah SMP, sebut saja Monica. Masih kecil tp bodynya sangat montok, buah dadanya berukuran besar, sering Monica ini menjadi bahan olok-olokkan kalau dikampungku. Karena postur dadanya sangat besar. Karena rumah kami yg berdempetan aku sering mengintipnya kala sedag mandi, pernah suata ketika aku sedang mengintipnya, Monica sedang masturbasi dengan duduk di bak mandi memainkan mekinya yg ranum dan tangan krinya meremas-remas sendiri buah dada montoknya.
Kala itu juga aku onani melihat adegan ini, kupelototoi tubuh montok Monica dilubang tembok, semua terlihat jelas baru 5 menit spermaku muntah gara – gara live liat cewek onani. Jam – jam mandi dia pun aku hafal, pernah ada rencana untuk menggaulinya tp semua itu hanya mimpi belaka, aku tidak mau kalau sampai ada yg tahu. Monica seorang gadis yg ramah ia sering mengajari adikku belajar dan aku sangat seneng kalau dia datang kerumah.
Monica orangnya pinter, anak yg berprestasi di sekolahnya lalu aku sempatkan untuk mengobrol dengannya, ngobrol tentang ilmu pengetahuan, dan dia saking nyamannya ia ngobrol tentang pacarnya yg telah meninggalkannya. Insting lelaki ku langsung bekerja, kuberi dia nasehat – nasehat positif agar ia bisa move on dan bangkit. Monica juga cerita kalau dia sudah tidak perawan dia termakan hasutan pacarnya, aku menarik kesimpulan berarti dia udah ketagihan akan seks, terbukti kejadian sore kemarin. Melihat caranya bermasturbasi membuat aku menasirkan kalau ia sebenarnya cewek Hyper.
Malam itu Monica memakai rok yg agak tinggi seoperti drees untuk tidur, pukul setengah 10 adik dan mamaku masuk ke kamar dan aku sama Monica masih mengobrol didepan teras. Mataku tertuju oleh paha mulusnya yg tersingkap oleh roknya. Monica terkesan nyaman saat ngobrol denganku. Ia menceritakan semua masalahnya, kemudian ia memelukku.
‘Aku nyaman saat cerita ama Kakak” Kontan tetek Monica menyentuh tanganku, empuk dan hangat.
“Kalau Eneng butuh Kakak, aku siap kok kapanpun” Perkataanku membuat ia lega.
“Neng… dah jam 10 noh, balekk geech besok sekolah kan…????” Ujarku. Dengan tersenyumlebar ia berkata “Besok kan Minggu Kak, hmmmmm” Aku pun merasa malu, lalu Monica berpamitan pulang.
Malam hari pun aku masih terbayang dengan buah dada Monica yg menyenggol tanganku dan paha mulusnya, tp aneh kok aku tak merasakan hasrat ingin onani yah, lalu aku pejamkan mata ini, keesokan harinya aku terbangun karena mama membangunkan aku. Kali ini Papa mama dan Adik ingin ke Jakarta menengok saudara yg sedang sakit, aku ditugasi untuk tunggu rumah dan jemuran.
Saat itu jam menunjuk pukul 6 dan aku kembali tidur, sampai jam 8 pagi aku terbangun dan berjalan kedepan mematikan lampu lanjut bermalas – malasan disofa depan, Entah kenapa k0ntolku pun tegang lalu aku merogohnya dengan tv menyala volume kenceng tak kuhiraukan. Aku asyik mengocok k0ntolku, mataku terpejam entah berapa lamaaku disituasi seperti ini. Tiba – tiba aku dikagetkandengan suara perempuan
“Hemm….heemm Kak Feri ada” Ucapan itu yg aku dengar. Sontak terbukalah mataku dan yg kulihat adalah Monica, aku langsung memasukkan k0ntolku dan aku bingung mau bilang apa.
“Ini Kak Bunda bikinin sarapan untuk Kakak, Tante pergi kan…. ??? makanya Bunda berpesan untuk memberikan makanan ini” Ujar Monica dengan senyum mengembang.
“Kamu udah berapa lama berdiri disitu, kamu lihat semuanya:” Dengan nada deg..deg,an
“Hahahah Eneng udah 3 menitan Kak, terlihat Kakak sangat menikmati makanya aku kagetin, maaf ya Kak.. lagian pintu depan terbuka lebar jadi eneng masuk dah.. eee Kakak sedang memanjakan diri” Monica tersenyum .
“Eneng jangan bilang sapa – sapa ya… pleaasseee” Aku pun ketakutan,
“Yaaa tergantung, asal Kakak mau menuruti pinta eneng, gimana mau gak…???” Bahkan Monica pun mengancamku, aku semakin kebingungan.
“Apapun deh pinta eneng” Kuturuti pintanya.
“Kakak harus jilati vagina aku sekarang, kan Kakak lagi nafsu kan gimana mau gak … jijik gak …???”
Tangan Monica menyentuh k0ntolku. Tanpa pikir panjang kuturuti pintanya
“Oke, aku ingin mencicipi meki SMP heheheheeee”
Kita berjalan menuju kamarku disitu tampak Monica semangat sekali, langsung dilepaskan celananya dan hanya mengenakan celana dalam berwarna kuning, lalu kutahan tangannya kuhirup mekinya yg masih terbalut celana dalam itu.
“Jangan terburu – buru atuch eneng kita main soft aja, tenang Tantemu sedang keluar kota nich” kusentuh lembut meqinya yg terbungkus celana dalam dengan jari.
Kini nulai lidahku yg beraksi,kususri paha mulunya ia mengerang sambil menjambakki rambutku. “Uuuwh geli Kak enak banget.. aaacchhhh” Desahnya.
Kupeloroti celana dalam Monica kini aku lihat langsung dan sangat dekat meqinya, yg rapet dan masih pink itu.
“Waoow meki kamu indah Neng” Aku berdecap kagum.
“Indahan mana dengan meki pacarmu Kak” ia mengetesku.
Aku tak menjawab pertanyaannya kujilat lembut mekinya sluuurrrbbb kuhisap pentilnya yg imut.
“Auuwwhhh Kakak enak sekalii aaacchh aaawwhhhhh” Desahnya kian pecah lalu tanganku merogoh kaosnya hendak mencari teteknya.
Kuremas teteknya, sedang aku terus menghisap lendir yg keluar dari meqinya. Monica semakin mengejang hebat saat tanganku masuk dilubang senggamanya, lendir dari mekinya kian banyak dan akhirnya pertahanan dia pun jebol. Monica mendapatkan orgasme pertamanya,
“Enak neng sayang” Ucapku.
Monica hanya mengangguk dengan nafas terengal – engal, lalu kujilat lagi mekinya kuhisap lendir mekinya kubersihkan dengan lidahku. Monica semakin kuat menjambak rambutku.
“Gimana neng, persyaratan dari eneng udah aku penuhin, sekarang jangan bilang sapa – sapa ya kalau eneng tadi liat Kakak sedang onani” Ujarku, lalu Monica bangkit dan mencumbu bibirku, lembut sekali bibirnya kuremas buah dadanya.
Kuelus lagi mekinya.
“Kakak, sebenarnya aku tadi hanya bercanda, eee malah Kakak sik bernafsu, tanggung nich Kak… entotin eneng ya…???” Dia semakin menggila kala ia memintaku untuk mengentot mekinya.
Akhirnya keinginanku selama ini terkabulkan.
Monica mulai membuka celanaku dan menggenggam kuat k0ntolku dia menjilati ujung k0ntolku yg mengakibatkan geli, sementara tanganku mengusap rambutnya. Terkadang kuremas teteknya yg jumbo itu. Kuluman Monica benar – benar nikmat, membuatku ngilu, kaos Monica dilepaskan dan kini dia bugil, sementara Monica terus mengulum k0ntolku.
“Kakak K0ntolnya gede ya, mantab lagii… heheheheee” celoteh Monica.
“Udah neng ngilu rasanya, ayo kita ngentot” pintaku.
Lantas dia mengambil posisi dia tiduran mengangkang mekinya siap menyambut k0ntol gagahku.
“Emmmmhhhh pelan Kak oooocchhhh” Desah Monica saat k0ntolku mencoba masuk.
“aaaacccchhhhhh…. mantaaaabbbbb” Masuklah k0ntolku membuat ia merintih kecil,
“Nikmat nggak neng” sahutku, Monica mengangguk dan merangkulku mendekatkan wajahku ke bibirnya kucumbu dia dan kugerakkan pinggulku maju mundur.
“ooocchhh ooocchhh aaacchhhh” desah Monica kala itu.
Mekinya semakin basah saat kulihat k0ntolku keluar masuk terdapat bercak putih menggumpal lendir meqinya.
“Kak aku mau keluaaarrr oooowwwhhhhhhh” Kutahan genjotan k0ntolku dan kudiamkan sesaat didalam mekinya, kubiarkan dia menikmati orgasmenya.
“Enak banget ngentot k0ntol Kak, aku jadi pipis terus hehee” ujarnya.
Meki Monica seret banget dan basah, enak sekali,rasanya seperti diperah saat kugenjot mekinya.
Monica merengek untuk aku entot lagi,
“Ayo Kak Monica masih pengen” Pintanya, aku suruh Monica main diatas gantian dia yg intens mnggoyang, Kali ini dengan mudah aku meneroboskan k0ntolku karena mekinya sudah sangat basah.
“Aaaaacchhh aawwwhhhh” Enak Kak dengan gaya ini dia berumpu di pundakku tangannya, Monica tampak bernafsu sekali sampai mengeluarkan bunyi plekk..pleekkkk karena paha dan pantat Monica beradu.
Kuremas dadanya kumainkan putingn nya, sesekali Monica berhenti dan malah memutar – mutarkan goyangannya sehingga membuat k0ntolku merasakan sensai yg bedda.
“Nikmat kan Kak…??” Sahutnya.
Perlakuan seperti itu membuat pertahanan k0ntolku mau jebol,
“Neng lepasin aku mau keluar” Monica dengan bergegas mencabut mekinya dari k0ntolku, kini giliran mulutnya yg bekerja dikulumnya k0ntolku dan dikocok lembut sementara kulihat meki Monica masih menetes cairan putih bening dan wajahnya kemerahan.
“Aaaasssshhhh” jeritanku mengawali sperma yg tertumpah, croot..croot..croootttt semua sperma muntah didalalm mulutnya entah ia menelan berapa mili liter sepermaku.
Tak kunjung dilepaskan malah semakin dikocok membuat ngilu dan aku terdiam memejamkan mata. Akhirnya dia melepaskan kulumannya dan menjilati setiap inchi batang k0ntolku.
Kami berdua lemas tak berdaya dan dalam keadaaan bugil, aku masih meremas tetek Monica, sesekali ia menciumi bibirku. Tampak wajah kegirangan dari Monica dan impianku pun terkabul akhirnya aku bisa juga merasakan meki Monica.
“Kak , bolehkan kita ulangi lagi kalau sedang ada waktu” Sahut Monica.
Aku pun berkata padanya
“Boleh kok, asal ada sikon yg tepat, atau kalau enggak malam hari saat eneng pengen kita janjian aja dibelakang rumah” Kuatur siasat karena belakang rumah kami memamng kebun dan ada bekas kamar kosong dan itu masih milik keluargaku, mendapatkan sinyal yg baik dariku Monica senang sekali,
”Oke Kak, nanti sms ya Monica suka ama Kakak, suka ama k0ntol Kakak dan Spermanya Kakak” ujarnya.
Lalu kami pun sarapan didepan sambil nonton acara Tv. Semenjak itu kami sering melakukan seks secara diam – diam hanya berhenti kalau Monica sedang mentruasi.
0 comments:
Post a Comment